Selasa, 31 Agustus 2010

melepas kerinduan

Semua tampak lebih hijau di awal musim penghujan kali ini, tanah halaman yang retak menggumpal yang tidak bisa menyembuyikan basahnya akan terkelupas ketika disapu dengan beberapa helai helai lidi bersamaan dengan dedaunan ranting coklat-kuning basah oleh hujan kemarin sore, tanah yang lebih lembab dari yang lain menjadi licin ketika di injak.menjatuhkan.

Pagi ini adalah pagi pertamaku di kampong halaman, setidaknya setelah sekian lama,rasanya begitu nikmat bisa merasukkan bau udara tanah kelahiran di rongga dada. Ada semacam nostalgia kerinduan masa kecil yang teringat.

Beranjak sore kemudian, ketika anak-anak berkejaran-gembira menggenggam beberapa rupiah, hadiah puasa penuh kemarin, dibelikan petasan takut-takut menyalakan kemudian lari. Mejauh menutup telinga. Dan DHUAR!

Bau bubuk misiu segera memenuhi udara, meraka beringsut kegirangan. Lonjak-lonjak.

Dan ketika azan menggema di langit-langit senja, hijaunya rerumputan dan pepohonan yang mulai menghitam seakan memberikan kesan;

”O anak manusia, barangsiapa yang masih ragu atas nikmat Tuhan kau. –pada dasarnya,,

-lihatlah dirimu dan sekelilingmu, gunakan total akal-otak dan sedikit saja hatikau. Biarlah detik demi menit berlalu, MAKA BERSYUKURLAH!!”---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar