Beginilah adanya aku Adinda,
Menjauhimu karena takut jauh
dari-Nya
Bau matahari tercium diatas bibir
saat angin buritan menerpa,
wajah kusut-masai ini
Memainkan gurat-guratnya
Kini diatas selat O Adinda
Mendekat memenuhi panggilan Ibunda
sedang, merapatkan ketaatan di jauhnya
arah memisah kerinduan
Pun tak dapat sejauh biru ombak bergelombang
menyampaikan seberkas pesan
Apalah desau angin yang menggertak tiba
dalam hitungan satu-dua kedipan
Sudahlah cukup kasihNya hari ini dan kemarin
Untuk penyedap angin senja kita
dalam imagimu
O, diatas perantauan Adinda,
Seharusnya kau tau,.
--Tribuana 1, Selat Sunda
28 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar